Diproduksi Panasonic, Ventilator Buatan Bandung Disebut Taklukkan Death Valley

By Januari 28, 2021Oktober 31st, 2022News

TEMPO.COBANDUNG – Pengembangan Ventilator Portable Indonesia atau disingkat Vent-I buatan akademisi di Bandung memasuki babak baru. Alat bantu pernafasan non invasif itu bakal diproduksi massal PT PHC Indonesia, bagian dari grup Panasonic Gobel Indonesia yang fokus di bidang alat kesehatan berbasis elektronika.

“Ini adalah momen yang sangat bersejarah,” kata Hari Tjahjono, Ketua Tim Komunikasi Publik Vent-I seperti dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis 28 Januari 2021.

Ventilator yang dimaksud adalah tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) Vent-I Esential 3.5. Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Wakil Ketua DPR-RI Rahmat Gobel, dan Ketua Tim Pengembangan Ventilator Portabel Indonesia Syarif Hidayat, secara resmi meluncurkan Vent-I pada Selasa, 26 Januari 2021.

Menurut Hari, peluncuran produksi massal alat itu membuktikan bahwa karya anak bangsa sanggup mencapai standar internasional. PT PHC Indonesia disebutnya memiliki jaringan penjualan alat kesehatan di 145 negara. “Mereka tidak akan berkompromi dengan standar kualitas,” kata Hari.

Tim pengembang Vent-I adalah kalangan dosen, peneliti, dan ahli dari ITB, Universitas Padjadjaran, serta Yayasan Salman ITB yang dimotori oleh Syarif Hidayat, dosen di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. Mereka disebut Hari mampu membuktikan diri menaklukkan apa yang selama ini dikenal sebagai valley of death, jurang antara dunia riset kampus dan industri.

“Yang sangat ditakuti oleh universitas atau perusahaan ketika melakukan hilirasi produk,” kata dia.

Ventilator CPAP Vent-I sebelumnya telah dinyatakan lolos uji produk oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI pada 21 April 2020. Alat itu  berfungsi untuk membantu pernapasan bagi pasien yang mengalami gangguan fase 2, yaitu pasien yang masih bisa bernapas secara mandiri namun saturasi oksigennya di bawah 50 persen.

Alat jenis itu bukan diperuntukkan bagi pasien ICU. Vent-I tersebut dirancang untuk dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis baik dokter umum maupun perawat yang bertugas di fasilitas kesehatan. Termasuk saat pandemi Covid-19 saat ini.

Selain itu Vent-I telah memenuhi standar internasional yaitu International Electronical Commission (IEC 60601) dan standar persyaratan ventilator (IEC80601), standar kompatibilitas elektro magnetik (Electro Magnetic Compatibility/EMC) EN55011 – CISPR 11.

Dari segi harga, Vent-I disebut jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan produk impor ventilator sejenis. Penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 43 persen dengan kapasitas produksi mencapai 37.500 unit per tahun  atau rata-rata 3.300 unit per bulan.

Leave a Reply