BISNIS.COM, JAKARTA – PT Panasonic Health Care (PHC) Indonesia memastikan tersedianya layanan purna jual ventilator Vent-I Essential 3.5 yang baru saja diluncurkan secara resmi di Cikarang Jawa Barat, Selasa (26/1/2021). PT Gobel Dharma Nusantara (GDN), selaku distributor memastikan, bahwa hingga saat ini telah memiliki sedikitnya 53 jaringan distribusi dan pelayanan purna jual di seluruh Indonesia. Direktur PHC Indonesia, Dewanto Hari Sulaksono menyatakan, bahwa selain produk ventilator buatan anak negeri tersebut dijual dengan harga kompetitif, juga dipastikan terdapat layanan purna jualnya.
“Pemasaran Vent-I akan ditangani konsorsium PT Rekacipta Inovasi ITB (RII), PT Layani Nahdlatul Utama (LNU) dan Mahkota Power International (MPI), serta didistribusikan PT Gobel Dharma Nusantara (GDN) yang mempunyai jaringan distribusi dan pelayanan purna jual di seluruh Indonesia,” ujarnya, Selasa (26/1/2021).
Dewanto menerangkan, ventilator tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) tersebut dirancang oleh ITB kemudian disempurnakan PHC Indonesia. Secara kualitas, pihaknya mengklaim tidak kalah dengan ventilator impor. Pasalnya, alat tersebut dinilai sangat efektif dan banyak dibutuhkan dalam kondisi darurat untuk menangani pasien Covid-19 fase 2, yaitu pasien yang masih bisa bernafas secara mandiri, namun saturasi oksigennya rendah.
Ventilator ini mampu meningkatkan saturasi oksigen dengan memberi masukan oksigen ke pasien dengan fraksi oksigen lebih dari 50 persen secara terus menerus dengan tekanan terukur (5-15 cm H2O). Alat tersebut juga telah memenuhi standar internasional untuk alat kesehatan, yaitu International Electronical Commission (IEC 60601), dan standar persyaratan ventilator (IEC80601), standar kompatibilitas elektro magnetik (Electro Magnetic Compatibility/ EMC) EN55011 – CISPR 11.
“Produk ini juga telah lulus uji klinis oleh Universitas Padjadjaran dan lulus uji produk oleh BPFK Kemenkes RI,” tegasnya. CPAP Vent-I Essential 3.5 dirancang untuk mudah digunakan dengan akurasi kinerja dan efikasi yang tinggi, dibuat dengan bahan medis yang aman, sehingga menghasilkan produk bermutu dan handal. Sementara, dari sisi harga, Vent-I jauh lebih bersaing, karena ditawarkan Rp60 juta per unit dibandingkan produk impor lainnya yang dapat mencapai sekitar Rp180 juta-Rp 230 juta.
“Penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sudah mencapai 43 persen dengan kapasitas produksi mencapai 37,500 unit per tahun atau rata-rata 3,300 unit per bulan,” ujarnya. Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel menilai, potensi market ventilator di Tanah Air sangat menjanjikan.
“Kalau misalnya saat ini ada 7.000 kecamatan, per puskesmas 2 unit, maka bisa ada 14.000 unit. Belum ditambah rumah rumah orangtua, yang bisa ada tambahan 6.000 unit lagi, jadi saya kira bisa 20 ribuan unit,” terangnya. Pihaknya menilai, langkah kerja sama dan sinergi PHC Indonesia dengan ITB dalam melahirkan produk ventilator Vent-I, perlu mendapat apresiasi. “Kelahiran produk ini, sekaligus menunjukkan kemampuan anak bangsa, dalam rancang bangun untuk melahirkan berbagai produk dengan kualitas internasional,” ujarnya.