KOMPAS.COM, JAKARTA – Perusahaan patungan (joint venture) Kelompok Usaha Gobel dengan Chateraise Group asal Jepang, PT Chateraise Indonesia Manufacturing, resmi mengoperasikan pabrik makanan minuman di Citeurup, Bogor, Jawa Barat. Pabrik makanan dan minuman ini bakal menyerap semua bahan baku produknya dari peternak dan petani lokal. “Dengan berdirinya pabrik ini, memberi peluang bagi kami untuk meningkatkan kerja sama dengan petani dan peternak untuk menghasilkan bahan baku yang berkualitas tinggi,” kata Direktur PT Chaterase Indonesia Manufacturing, Regi Datau usai acara Grand Launching Pabrik Chateraise, di Citeurup, Rabu (8/6/2022), melalui rilis.
Melalui konsep Farm Factory, Chateraise melakukan kolaborasi dengan petani dan peternak, dan sekaligus melakukan transfer teknologi untuk menghasilkan produk bahan baku yang berkualitas dan alami. Sementara Kelompok Usaha Gobel bukanlah pemain baru di industri makanan dan minuman. Melalui PT Gobel Dharma Sarana Karya yang didirikan pada 1977, kelompok usaha ini dikenal sebagai salah satu penyuplai makanan terbesar untuk pabrik, rumah sakit, perusahaan pengeboran minyak, dan usaha lainnya.
Dengan demikian, kerja sama Chateraise-Gobel didasari oleh mutual trade benefit, dimana pada awalnya sepenuhnya menggunakan produk Chateraise Jepang untuk dijual di Indonesia, dan kemudian dilanjutkan mendirikan pabrik di Indonesia. “Grand Opening ini adalah bukti keseriusan dan komitmen Chateraise-Gobel dalam meningkatkan investasi dan keinginan untuk mengembangkan kolaborasi dengan petani dan peternak di Indonesia. Melalui konsep Farm Factory, kehadiran pabrik ini tentu juga akan berupaya keras untuk memberi dampak positif bagi petani dan peternak,” kata Regi.
Kinerja perusahaan Toko pertama Chateraise di Indonesia dibuka tahun 2017 di Senayan City Jakarta, di bawah bendera PT Chateraise Gobel Indonesia. Hingga saat ini jumlah toko telah berkembang hingga 12 toko di Jakarta, yang akan terus dikembangkan hingga 100 toko pada 3-5 tahun ke depan, termasuk ke beberapa kota lainnya di Indonesia. Ini adalah bagian dari lebih kurang dari 670 jaringan oulet Chateraise di Jepang dan sejumlah lebih dari 150 outlet di berbagai negara. Pabrik Chateraise di Indonesia ini merupakan pabrik kedua di luar Jepang, setelah sebelumnya membuka pabrik di Belanda. Kehadiran pabrik ini, merupakan upaya Chateraise-Gobel untuk menghadirkan produk Japan Quality, Made Locally dan Harga Terjangkau, dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Melihat kinerja dalam lima tahun ini, serta potensi pasar yang begitu besar ke depan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, Regi yakin dan optimis kerja sama Chateraise–Gobel akan mampu meningkatkan peranannya dalam industri makanan dan minuman nasional. Tahun ini Chateraise-Gobel berhasil meningkatkan penjualan 200 persen dibanding penjualan tahun sebelumnya. Saat ini Chateraise Indonesia telah menyerap tenaga kerja lokal, baik dari SMK-SMK di sekitar pabrik maupun lulusan program pemagangan di Jepang yang diselenggarakan oleh Yayasan Matsushita Gobel.
Berpeluang sasar pasar ekspor Pabrik Chateraise Indonesia juga berpeluang untuk dikembangkan sebagai basis produksi untuk mengisi pasar ekspor. ‘Data menunjukkan, industri makanan dan minuman beperan besar dalam partumbuhan perekonomian nasional. Pada 2021 lalu, kontribusi sektor ini terhadap industri nonmigas mencapai 38,05 persen dan 6,61 persen total Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Disamping itu, sektor industri makanan dan minuman juga tercatat sebagai sektor usaha yang paling melibatkan usaha kecil dan mikro, yang jumlahnya mencapai 1,6 juta unit, yang secara langsung menyerap tenaga kerja sekitar 3,6 juta orang. Industri ini sangat berpeluang untuk terus tumbuh. Dalam beberapa tahun terakhir, laju pertumbuhan sektor ini selalu berada di atas rata-rata sektor industri manufaktur lainnya, termasuk pertumbuhan PDB nasional. Sebelum pandemi Covid-19, laju pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman mencapai sekitar 7-9 persen per tahun. Pada saat Covid, ketika hampir semua sektor industri manufaktur mengalami kontraksi, industri makanan dan minuman tetap tumbuh yaitu 1,58 persen pada 2020 dan 2,54 persen pada 2021. Tahun 2022 ini diperkirakan, pertumbuhan sektor industri makanan minuman ini diperkirakan bisa mencapai 5-7 persen.