DETIK.COM, JAKARTA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek) Bambang Brojonegoro meluncurkan ventilator karya anak bangsa. Ventilator lokal itu dirancang oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) kemudian disempurnakan oleh PHC Indonesia.
Produk buatan lokal ini harus diapresiasi, pasalnya produk ini disebut telah berstandar internasional. Ventilator itu bernama Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) Vent-I Esential 3.5.
“Kebutuhan ventilator bagi mereka yang terpapar COVID-19 masih banyak dibutuhkan, dan selama ini sebagian besar masih diimpor. Kehadiran produk kerja sama PT PHC Indonesia dan ITB ini tentu sangat berarti,” ujar Bambang di acara peluncuran yang dilaksanakan di pabrik PT PHC Indonesia di kawasan industri MM 2100 lewat keterangan tertulis, Rabu (27/1/2021).
Acara peluncuran juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Koroinbang DR (HC) Rachmat Gobel. Rachmat berharap, kehadiran Vent-I Indonesia ini bisa menjadi bola salju bagi kemunculan produk-produk anak bangsa lainnya hasil kolaborasi dunia akademi dengan pelaku dunia usaha.
“Saya harap kerjasama seperti terus bergulir untuk melahirkan berbagai produk agar pasar dalam negeri kita tidak terus tergerus oleh produk impor,” katanya.
Rachmat juga meminta agar pemerintah memberi dukungan terhadap produk-produk karya anak bangsa dengan memprioritaskan belanja APBN untuk membeli produk lokal.
“Jangan sampai anggaran pemerintah sebagian besar digunakan untuk membeli produk impor,” tambahnya.
Dari segi harga, Vent-I ditawarkan Rp 60 juta per unit dibandingkan Rp 180 juta-Rp 230 juta untuk produk impor. Di samping itu, melalui distributor PT Layani Indonesia dan Gobel Darma Nusantara, PHC Indonesia juga memberikan jaminan layanan after sale.
Selain telah memenuhi standar internasional, Vent-I dibuat dengan bahan medical grade yang aman. Penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sudah mencapai 43% dengan kapasitas produksi mencapai 37,500 unit per tahun atau rata-rata 3,300 unit per bulan.
Pemasaran Vent-I Ventilator Indonesia akan ditangani konsorsium PT Rekacipta Innovasi ITB dan PT Layani Nahdatul Ulama, serta didistribusikan oleh PT Gobel Dharma Nusantara (GDN) yang mempunyai jaringan distribusi dan pelayanan purna jual di seluruh Indonesia.