CNBC INDONESIA, JAKARTA – Indonesia bakal memiliki fasilitas Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) atau proving ground seperti sirkuit tes yang terbesar di Asia Tenggara. Dibangun oleh perusahaan konsorsium PT Indonesia International Automotive Proving Ground dari perusahaan Indonesia dan Jepang.
Konsorsium ini dinahkodai oleh PT Gobel International sebagai pemegang saham mayoritas, diikuti PT Hutama Karya (Persero), PT Astra Daihatsu Motor, Toyota Tsusho Corporation, Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport Urban Development, dan PT Binta Paradia Persada.
Direktur Utama PT Gobel International Hiramsyah Sambudhy Thaib menjelaskan minat perusahaan untuk ikut dalam proyek ini sudah lama, melihat perusahaan ini banyak bergerak di banyak bidang.
“Kita sudah diskusi mengenai proyek ini dari awal tahun lalu, tadi kan pak menteri juga bilang proyek ini (direncanakan) sejak 2018,” katanya kepada wartawan, di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (31/10/2022).
Dia menjelaskan ikutnya Gobel Internasional dari proyek ini juga tidak ayal berasal dari perintah pendiri Gobel Grup yakni Rachmat Gobel.
“Pak Rahmat Gobel fokus pada DPR, kemudian pengelolaan ini diserahkan kepada Gobel International. Dia minta diserahkan ke profesional untuk turut mendukung program pemerintah terutama dari sisi mengundang investasi dari dalam maupun luar negeri,” jelas Hiramsyah yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Internasional Proving Ground.
Menurut dia proyek KPBU ini dapat membantu program pemerintah yang saat ini tengah mengalami keterbatasan anggaran akibat pandemi Covid -19.
“Ini kenapa Gobel group berupaya semaksimal mungkin ikut proyek KPBU, terutama yang sifatnya kemitraan. bukan hanya domestik tapi juga internasional terutama dalam hal karena kita banyak mitra dengan perusahaan Jepang,” jelasnya.
Untuk diketahui Gobel memiliki porsi mayoritas dalam proyek ini, meski belum mau membeberkan nilainya karena masih ada kemungkinan pihak lain yang akan masuk. Namun secara persentase dia menjelaskan Indonesia masih mayoritas dengan porsi 51% dan Jepang 49%.
Adapun Hiramsyah menjelaskan Gobel International bergerak di banyak bidang seperti elektronik, kimia, transportasi & logistik, makanan, properti, kawasan industri, infrastruktur dan periklanan.
Dari data Kementerian Keuangan, proyek Proving Ground ini membutuhkan nilai investasi mencapai Rp 1,74 triliun, dengan pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Adapun skema pengembalian dana investasi dengan availability payment atau pembayaran secara berkala mencapai Rp 339 miliar per tahun. Proyek ini juga memiliki internal rate of return mencapai 11%, dengan lama konsesi mencapai 17 tahun termasuk masa konstruksi 2 tahun. Dia masih optimis proyek ini akan balik modal sesuai waktunya.
“Dalam bisnis selalu ada risiko tapi insyaallah risiko itu terukur, memang tidak mudah pada situasi saat ini dimana ada gonjang-ganjing makro ekonomi. tapi karena ini sesuatu yang strategis menjadikan Indonesia sentra otomotif sehingga proyek ini sangat penting,” katanya.
Terlebih pasar ekspor mobil Indonesia yang mulai tumbuh. Dimana menurut catatanya mengutip data Gaikindo ekspor mobil Januari – September 2022 mencapai 334.489 unit atau tumbuh 61 year on year (yoy).