TEMPO.CO – Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan industri harus bermanfaat bagi masyarakat dan ketahanan pangan. Untuk itu ia meminta agar pelaku industri makanan dan minuman meningkatkan kontribusinya dalam memperkuat nilai tambah para petani, peternak dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Gobel mengungkapkan hal ini saat menghadiri uji coba operasional pabrik PT Chateraise Indonesia Manufacturing di Citeureup, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin (27/12). Menurutnya, pelaku industri makanan dan minuman juga harus mengangkat kesejahteraan petani, peternak dan UMKM agar naik kelas.
“Sebagai industri yang berdaya saing kuat, industri makanan dan minuman berpotensi besar menjembatani kebutuhan untuk memperkuat nilai tambah petani dan peternak,” ujar Gobel dalam siaran persnya, Kamis (30/12/2021). Menurut Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Perindustrian dan Pembangunan (Korinbang) ini, industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri unggulan yang pertumbuhannya selalu di atas rata-rata pertumbuhan industri manufaktur.
Menurut data Kementerian Perindustrian, selama periode 2015-2019 industri ini mampu tumbuh rata-rata 8,16 persen per tahun atau di atas rata-rata kinerja industri pengolahan non-migas 4,69 persen. Gobel juga mengapresiasi perusahaan Jepang Chateraise yang memproduksi makanan dan minuman premium yang kini membuka pabriknya di Indonesia. Awalnya semua produk PT Chateraise Gobel Indonesia langsung didatangkan dari Jepang.
Sebagai produsen, Gobel juga meminta Chateraise memberdayakan bahan baku makanan dari Indonesia yang tentunya akan disertai dukungan riset dan inovasi serta pembinaan kepada para petani agar diperoleh kualitas dengan standar tinggi. “Kami bersyukur, kini Chateraise sudah membuka pabrik di Indonesia. Saya minta kerja sama dengan petani, peternak dan UMKM terus ditingkatkan. Sekaligus alih teknologi dalam memproduksi bahan makanan dan minuman bernilai tambah tinggi atau premium,” kata Gobel.
Legislator Partai NasDem itu optimistis melihat prospek kerja sama tersebut dan akan banyak keuntungan yang bisa diraih melalui pengalihan teknologi makanan dari perusahaan Jepang itu. “Tidak hanya potensi pasarnya yang besar di dalam negeri, industri makanan minuman juga berpotensi ekspor. Indonesia bisa menjadi basis produksi ekspor produk Chateraise,” pungkasnya. (es)