REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Raksasa bisnis elektronik Indonesia, Gobel Group, memperlebar lini bisnisnya ke sektor makanan dan minuman. Dengan menggandeng Chateraise Holding Co Ltd, Gobel Group mendirikan perusahaan patungan bernama PT Chateraise Gobel Indonesia (CGI).
“Chateraise akan memberikan warna lebih banyak kepada industri makanan di Indonesia dan bisa mendorong mereka membuat makanan berkualitas seperti yang diproduksi perusahaan ini,” kata Chairman & Shareholder Gobel Group Companies, Rachmat Gobel, di Jakarta, Selasa (20/9).
Menurut Gobel, CGI ditargetkan akan mulai beroperasi tahun depan. Kerja sama ini bertujuan memajukan industri makanan dalam negeri melalui pengembangan teknologi dari Jepang serta pemberdayaan potensi bahan baku dari dalam negeri.
Pada awal berdirinya, CGI akan fokus terhadap kegiatan franchise dan distribusi produk makanan dan minuman Chateraise Group. Selanjutnya, perusahaan Jepang ini akan memberdayakan bahan baku makanan dari Indonesia, seperti kakao, stroberi, dan sebagainya. Dia berharap, usaha ini dapat terus berkembang dan bisa membangun industri makanan di Indonesia dengan memberdayakan petani dan peternak lokal.
Mantan menteri perdagangan RI ini menyebutkan, kemitraan dengan Jepang merupakan salah satu cara meningkatkan daya saing. Penanaman modal langsung dari negara ini telah memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Gobel Group telah berpengalaman menjalin kerja sama dengan perusahaan Jepang sejak 1960. PT Transistor Radio Manufacturing, yang menjadi cikal bakal berdirinya Gobel Grup, menandatangani technical assistance agreement dengan Matsushita Electronic Industrial Co Ltd, yang kini dikenal sebagai Panasonic Corporation. Dengan kemitraan ini, lahir televisi hitam-putih pertama di Indonesia yang menjadi solusi dalam menyukseskan Asian Games IV di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Gobel Group juga bukan pendatang baru di dunia industri makanan. Pada 1977, Gobel mendirikan PT Gobel Dharma Sarana Karya yang memproduksi makanan katering skala besar untuk pabrik, rumah sakit, perusahaan pengeboran minyak, dan usaha lainnya. Hingga kini, perusahaan ini mampu menyediakan 65 porsi makanan per hari.
Chateraise merupakan produsen dan penjual aneka kue, roti, susu, minuman ringan, dan produk terkait lainnya. Perusahaan yang telah berusia 62 tahun ini memiliki lebih dari 450 outlet di seluruh penjuru Jepang. Beberapa tahun terakhir, usaha ini mengembangkan sayapnya dengan membangun dua outlet di Singapura, empat di Taiwan, tiga di Singapura, dan dua di Malaysia.
Chateraise mengklaim, sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dengan bahan yang segar. Ini dibangun dengan kerja sama dengan para petani di sekitar pabrik. Mereka menggunakan telur premium dari Yamanashi dan air dari mata air alami Hakushu di kaki Gunung Fuji. “Kami membuat produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau,” kata President Chateraise Holding Co Ltd, N Hiroshi Saito.
Menurut Saito, ada tantangan tersendiri dalam mengembangkan usahanya di Asia Tenggara. Perusahaan ini masih kesulitan dalam mendapatkan bahan fresh cream yang baik. Ada banyak perusahaan mampu menguasai teknik produksi fresh cream, tapi bahan baku yang sesuai dengan standar Chateraise belum ada. Dia berharap dapat menemukannya di Indonesia. rep: Sri Handayani ed: Citra Listya Rini